Karakter Haddadiyyah Dalam Diskusi Ilmiyyah

        Serial malzamah karya Abu Fairuz Abdurrohman al-Indonesiy berjudul "Shifatul Haddadiyyah fi Munaqosyatin ‘Ilmiyyah" atau "Karakter Haddadiyyah Dalam Diskusi Ilmiyyah". Malzamah ini telah diperiksa oleh Fadhilatusy-Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam al-Fadhli al-Ba’daniy al-Yamaniy dan Fadhilatusy-Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad al-Umariy al-Hajuriy al-Yamaniy.
        Malzamah ini merupakan jawaban atas tuduhan-tuduhan dusta kepada Markaz Darul Hadits Dammaj Yaman dan Syaikh Yahya bin Ali al-Hajuri serta para Masyaikh, Penuntut Ilmu dan orang-orang yang bersamanya, terutama tuduhan tentang Haddadiyyah. Penulis, dengan pertolongan Allah, telah dengan ringkas, kuat dan ilmiyyah, meruntuhkan kedustaan para pembuat makar kepada Dakwah Salafiyyah, bahkan lewat malzamah ini terbukti bahwa karakter haddadiyyah ini justru melekat kuat kepada para penuduhnya.

Muqaddimah Buku -1
        ....... Tulisan yang akan datang merupakan bantahan terhadap hizb baru dan seluruh kelompok yang mencerca Ahlussunnah –terutama Darul Hadits di Dammaj- dengan sebutan Haddadiyyah, siapapun dia. Dan kami akan menjawab cercaan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy sesuai dengan apa yang tersebar tanpa pengingkaran sedikitpun darinya -waffaqohulloh-. Dan aku susulkan jawaban tersebut ke dalam risalah ini dan aku masukkan di sela-sela pembahasan dan diskusi. Dan dengan pertolongan Alloh sajalah kita mendapatkan taufiq.

Muqaddimah Buku -2
        ....... Isinya adalah pembahasan sifat ketiga dari Haddadiyyah, dan penjelasan secara ilmiyyah tentang bersihnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari sifat buruk tersebut, dan pembuktian kuat bahwa Mar’iyyah Barmakiyyah mereka itulah yang lebih pantas menjadi haddadiyyah dalam bab tersebut.

Muqaddimah Buku -3
        ....... Isinya berbicara tentang pembahasan bahwasanya hujjah dan dalil itu lebih tinggi daripada perkataan ulama, sesuai dengan perkataan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy sendiri. Juga berisi tentang bahayanya menolak kebenaran setelah datangnya penjelasan. Juga berisi bantahan terhadap Haddadiyyah yang menghinakan ulama Al Jarh Wat Ta’dil dan kaidah-kaidah mereka. Juga membongkar kebodohan Haddadiyyah dalam masalah luasnya area Al Jarh Wat Ta’dil dari ulama hadits. Juga bantahan terhadap kesesatan Haddadiyyah dalam prinsip maslahat dan mafsadah, dan penolakan mereka terhadap pengambilan rukhshoh yang syar’iyyah. Juga berbicara tentang upaya haddadiyyah untuk menjatuhkan para ulama yang kokoh di atas kebenaran. Juga menyebutkan ucapan para imam tentang wajibnya membantah kesalahan, dan menjelaskan sisi yang benar dalam masalah tersebut, dan bahwasanya yang demikian itu bukanlah tho’n (cercaan) atau penghinaan kepada ulama yang dibantah tadi. Sekaligus menjelaskan bersihnya Asy Syaikh Yahya al-Hajuriy dan para ulama dan thullab yang bersamanya رعاهم الله dari seluruh kebatilan Haddadiyyah tadi.

Muqaddimah Buku -4
        ....... Isi dari seri empat ini adalah melanjutkan pembahasan bahwasanya mengkritik kesalahan dan menjelaskan sisi yang benar merupakan kewajiban, dan tidak boleh dihalangi, sekalipun yang berbuat salah itu adalah orang besar. Tentu saja perbaikan tadi harus disertai dengan adab-adab syar’iyyah.

Muqaddimah Buku -5
        ....... Isi dari seri kelima ini adalah gambaran tipu daya Haddadiyyah dalam kepura-puraan mereka menghormati ulama Nejed dengan mengklaim bahwasanya mereka itu adalah ahli taqlid dan para penyeru kepada taqlid. Lalu kami jelaskan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini. Juga semangat haddadiyyin untuk membikin pengumuman-pengumuman dan tulisan-tulisan dengan sebagai sasaran mereka adalah Ahlul Madinah. Dan kami jelaskan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini. Yang berikutnya adalah kejahatan Haddadiyyah menggambarkan Asy Syaikh Al ‘Allamah Muhammad Nashiruddin Al Albaniy sebagai musuh untuk Al Imam Muhammad bin Abdulwahhab. Ini merupakan upaya mereka untuk menjatuhkan Al Albaniy dan kerja kerasnya selama enam puluh tahun dalam melayani tauhid dan sunnah. Dan kami tegaskan akan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini. Yang berikutnya adalah pembelaan Falih terhadp Abdullathif Basyumail. Dan Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau tidak membela hizbiyyin. Dan justru Mar’iyyun itulah yang banyak membela hizbiyyin. Yang berikutnya adalah penetapan tentang keluarnya Falih dan gerombolannya dari manhaj Salafiy dan menjadi termasuk lawan mahaj Salafiy yang paling jahat. Kami jelaskan kebenaran penetapan tersebut, dan bahwasanya Mar’iyyin juga telah keluar dari Salafiyyah karena mengikuti hawa nafsu setelah datangnya dalil dan hujjah. Yang berikutnya adalah kedustaan haddadiyyin atas nama Asy Syaikh Robi’ dan orang yang menolong beliau dalam kebenaran bahwasanya mereka adalah Murjiah. Dan kami tegaskan akan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini. Dan justru Mar’iyyun itulah yang banyak membikin kedustaan.

Muqaddimah Buku -6
        ....... Isi dari seri keenam ini adalah membahas penipuan dan pengkhianatan Mar’iyyin terhadap umat, dan kebiasaan mereka untuk merubah lafazh, atau memotong-motong ucapan lawan yang menyebabkan makna jadi berubah. Dan ini sesuai dengan sifat Haddadiyyah yang disebutkan oleh Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy sendiri.

Muqaddimah Buku -7
        ....... Dalam kesempatan ini kami akan membahas banyaknya pergantian wajah Haddadiyyah, sikap berbolak-balik mereka (tidak tetap dalam satu manhaj), dan melancarkan makar mereka dengan bertahap. Juga membahas pengincaran mereka terhadap beberapa imam Sunnah yang gigih memerangi hizbiyyah. Dan saya jelaskan bahwasanya karakter ini tidak ada pada Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan orang-orang yang bersama beliau, dan justru cocok dengan karakter Mar’iyyah. Juga berisi bantahan terhadap orang yang berkata: “Kemarin Abul Hasan menjadi korban, berikutnya Abdurrohman Al 'Adniy, besok siapa lagi?” Juga membahas ucapan para imam Sunnah dan ulama bahwasanya jika ahlul haqq diam, maka ahlul batilpun menjadi giat.

Muqaddimah Buku -8
        ....... Pada kesempatan ini kita akan membahas bahwasanya Haddadiyyah tidaklah ditumbuhkan kecuali untuk memerangi Sunnah dan Ahlussunnah. Dan bukti-bukti bahwa Mar’iyyah punya kemiripan dengan mereka. Kami sebutkan sebagian ucapan para ulama yang memberikan tazkiyyah kepada Darul Hadits Dammaj tanpa Ahlu dammaj mengharap-harapkannya.
Kemudian kami membahas kebiasaan Haddadiyyun untuk menjuluki diri mereka sendiri sebagai “Al Atsariy”. Dan bukti-bukti bahwa Mar’iyyah punya kemiripan dengan mereka. Kemudian kami membahas kebiasaan Haddadiyyun untuk pura-pura menangis untuk menipu orang-orang. Dan bukti-bukti bahwa Mar’iyyah punya kemiripan dengan mereka. Kemudian kami membahas kebiasaan Haddadiyyun untuk berloyalitas dan memutuskan hubungan berdasarkan tokoh-tokoh yang tidak ma’shum. Kemudian kami membahas sikap Haddadiyyun memerangi 'Ubaid Al Jabiriy pada hari-hari istiqomahnya. Mereka memeranginya dalam rangka fanatik kepada pemimpin-pemimpin mereka. Dan kami jelaskan perbedaan besar antara mereka dan Ahlu Dammaj. Kemudian kami bahas sebagian dari penyelewengan 'Ubaid Al Jabiriy, di antara kebatilannya juga adalah dirinya menganjurkan Muslimin Eropa untuk hijroh ke Birmingham di Inggris.

Buku1Buku2Buku3
Buku4
Buku5Buku6
Buku7
Buku8
Seri selanjutnya, ada di sini!