Diskusi Halal dan Haramnya Biawak

بسم الله الرحمن الرحيم
Biawak (ورل),
Halal ataukah Haram?

Posting-posting Terkait Pembahasan tentang Biawak

Fatwa Syaikh Yahya al-Hajuri tentang Biawak Baca di sini! atau Baca di sini!
Pada malam Kamis 23 Dzul Hijjah 1433 di dars antara magrib dan 'isya
di depan‏ ‏‎ murid-muridnya, Syaikh Yahya hafidzahullah di tanya
hukum makan biawak maka beliau menjawab:
لا يؤكل وله ناب
‎"Tidak di makan dan dia punya taring".

أخ يسأل عن أكل التمساح والورل, أما التمساح فالأصل منع فيه, أكثر أهل العلم على المنع فيها, وأما الورل فالظاهر وإن كان نظيره لكن أجاز أكله عدد كما في حياة الحيوان للدميري..هو نظيره ...وهذه الأشياء من حيث الجواز فقط وإلا هي مستقذرة ..يعني كلام عليها من حيث الجواز وعدم الجواز وإلا هي مستقذرة.. والناس في خير..الأسماك موجودة ودجاج موجود وغير ذلك لكن من حيث الحكم لمن احتاج إلى ذلك.اهـ
"Seorang akh bertanya tentang (hukum) makan Buaya dan Biawak, Adapun Buaya maka asalnya adalah terlarang, kebanyakan ahlul ilmi (berpendapat) melarang (memakan)nya, adapun Biawak maka yang zahir meskipun semisalnya (buaya) namun sejumlah (dari kalangan ulama) telah membolehkan memakannya sebagaimana dalam (kitab) "Hayatul Hayawan" karya Ad-Damiri..dia (biawak) serupa dengannya (buaya)..dan perkara-perkara ini dari sisi bolehnya saja. Kalau tidak demikian, dia (biawak) itu menjijikkan.. yakni pembahasan tentangnya dari sisi boleh tidaknya akan tetapi dia itu menjijikkan…sedangkan manusia berada dalam kebaikan (nikmat)… ikan ada, ayam (juga) ada dan selainnya, akan tetapi dari segi hukum bagi siapa yang membutuhkan itu (biawak)." –selesai-

Dan beberapa hari setelah fatwa beliau ini Ana, Abu ‘Abdillah Adib Al Jawi dan Abu Dzulqornain Wahyu Al Jawi masuk ke Rumah Syaikh Yahya hafidzahullah untuk menanyakan lagi tentang Biawak, dan mengabarkan kalau dia itu punya taring dan kami bawa bukti gambar taringnya, kemudian beliau membaca kitab "Hayatul Hayawan" karya Ad-Damiri –seperti apa yang dinukil oleh al-akh Abu Turob hafidzahullah dalam risalah beliau dan ketika beliau membaca perkataan Jaahidz beliau tidak menambih (memberikan peringatan) akan keadaan jaahidz- dan Kitab “Al-Hasyarat” dan yang beliau tegaskan dari ucapan beliau adalah "katakan kepada mereka jangan memakannya, tidak sepantasnya (dimakan)".
Setelah semua ini maka apakah layak dikatakan bahwa "Syaikh memiliki andil besar dalam program memangsa biawak secara masal."? Wallahul musta’an wa ‘alaihit tuklan

Abu 'Abdirrohman Shiddiq Al-Bugisi
Di Darul Hadits Dammaj Harasahallah
26 jumadits Tsaniy 1433

Mengurai Benang Yang Terpilin, Jawaban Terhadap Penulis “Peringatan buat Ghofilin dan Penjelasan bagi Muqollidin” Baca di sini! atau Baca di sini!

Peringatan buat Ghofilin dan Penjelasan bagi Muqollidin Baca di sini!

Bayan dan Sedikit Kalimat buat Debu Baca di sini!

Menyapu Debu-debu yang Berserakan Baca di sini!

Warol alias Biawak, Halalkah? Baca di sini!

Sumber illustrasi (Waral Memangsa Dhab) di atas: Di sini!

http://islam-itu-mulia.blogspot.com/2012/06/diskusi-halal-dan-haramnya-biawak.html