Sejarah Singkat Firqah Sesat Haddadiyah

        Sesungguhnya Haddadiyyah merupakan firqah (sekte/pecahan) yang ghuluw (berlebihan dalam bersikap) yang dinisbatkan kepada Abu Abdillah Mahmud bin Muhammad al-Haddad. Orang ini lahir di Mesir tahun 1374 Hijriyyah.
Kemudian dia pergi ke Madinah Nabawiyyah, belajar kepada Syaikh Rabi’ al-Madkhaliy -waffaqahullah- dan para masyayikh Madinah yang lain. Pada awal urusannya, orang ini menampakkan kecemburuan kepada agama dan benci pada kebid’ahan. Kemudian muncul darinya sikap berlebihan yang ekstrim, membid’ahkan sejumlah Imam Islam yang kaki mereka tergelincir di dalam permasalahan aqidah seperti Ibnu Hajar, an-Nawawiy, asy-Syaukaniy -semoga Alloh merahmati mereka-. Dia melaknat mereka, dan membid’ahkan orang yang mendoakan rahmat untuk mereka. Dia juga memfatwakan untuk membakar “Fathul Bari” karya Ibnu Hajar dan yang seperti ini. Dia juga mencerca Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim dan Ibnu Abil ‘Izz -semoga Alloh merahmati mereka-. Dia juga mencerca para ulama Sunnah zaman ini seperti al-Imam Ibnu Baaz, al-Imam al-Albaniy, al-Imam Ibnu ‘Utsaimin, al-‘Allamah Shalih al-Fauzan, asy-Syaikh al-Luhaidan, dan yang lainnya -semoga Alloh merahmati mereka-. Dia memiliki para pengikut yang mengibarkan bendera sehingga mereka terkenal sebagai: “al-Haddadiyyah”.
        Di antara karya tulisnya adalah:
1. “Aqidah ibni Abi Hatim wa Abi Zur’ah”. Di dalamnya dia mencela Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, al-Imam Albaniy dan yang lainnya.
2. “Al-Khamis”, di dalamnya ada serangan jahat terhadap al-Imam al-Albaniy -semoga Alloh merahmatinya-.
3. Takhrij “Ihya ‘Ulumuddin”. Dan ini termasuk dari bertolak belakangnya sikap orang ini. Dia memperingatkan manusia dari sebagian kitab-kitab As Sunnah karena sekedar adanya beberapa kesalahan di dalamnya, sementara dia sendiri menulis kitab Takhrij “Ihya ‘Ulumuddin” tanpa memperingatkan manusia sedikitpun darinya padahal di dalamnya ada banyak kerusakan besar.
4. “Al-Muntaqal ‘Athir” ringkasan dari “Shaidul Khathir” milik Ibnul Jauziy yang Mahmud al-Haddad sendiri berkata tentangnya: “Dia itu Jahmiy keras.” Dia tahu bahwasanya kitab tersebut dari awalnya hingga akhirnya tiada di dalamnya firman Allah, sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم ataupun ucapan Shohabat رضي الله عنهم .
5. Tahqiq “al-Jami’ fil Hatsts ‘ala Hifzhil ‘Ilm”
        Bersamaan dengan serangan-serangannya kepada para Imam Sunnah, tidak terlihat darinya tulisan dalam membantah al-Ikhwanul Muslimin padahal bencana yang mereka timbulkan di negrinya –Mesir- banyak sekali. Begitu pula tiada tulisan terhadap firqah Tabligh, begitu pula terhadap para pengagung kuburan, dan juga terhadap firqah Takfir.

Daftar Pustaka:
- “Al-Ajwibatul Mufidah” milik Syaikh Shalih al-Fauzan, yang ditulis oleh Jamal bin Furaihan al-Haritsiy
- Takhrij “Ihya ‘Ulumiddin” milik Mahmud al-Haddad.

Sumber:

Buku صفات الحدادية في مناقشة علميةKarakter Haddadiyyah dalam Diskusi Ilmiyyah” karya Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekoyo al-Indonesiy, buku ini telah diidzinkan penerbitannya oleh al-Allamah al-Muhaddits Syaikh Yahya bin Ali al-Hajuri dan telah diperiksa oleh Fadhilatusy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam al-Fadhli al-Ba’daniy al-Yamaniy dan Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad al-Umariy al-Hajuriy al-Yamaniy حفظهم الله ورعاهم.
Buku asli yang berbahasa Arab bisa diunduh di sini: [ صفات الحدادية المرعية في مناقشة علمية ]

Juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, menjadi 10 (sepuluh) buku, semuanya bisa diunduh di sini:
Buku1 Buku2 Buku3 Buku4
Buku5 Buku6 Buku7 Buku8
Buku9 Buku10
مناقشة علميّة حول صفات بالحدّاديّة

Posting-posting Terkait

>>> Karakter Haddadiyyah Dalam Diskusi Ilmiyyah
>>> Karakter Haddadiyyah Dalam Diskusi Ilmiyyah (Lanjutan)

http://islam-itu-mulia.blogspot.com/2011/10/sejarah-singkat-firqah-sesat-haddadiyah.html