وصية العلامة المحدث الشيخ
مقبل بن هادي الوادعي-رحمه الله
مقبل بن هادي الوادعي-رحمه الله
الحَمدُ لله ربِّ العالمين وصلَّى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه، وأشهدُ أن لا إله إلا الله وحدَه لا شريك (له) وأشهد أنَّ محمدًا عبده ورسوله.
أما بعد:
Allah -سبحانه وتعالى- berkata:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُور
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
[Ali ‘Imran: 185]
Dan Dia -سبحانه وتعالى- berkata:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,"
[An-Nisa’: 78]
Dan Dia -سبحانه وتعالى- berkata:
قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh".
[Ali ‘Imran: 154]
Dan Dia -سبحانه وتعالى- berkata:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُون
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [*]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya."
[*] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
[Al-A‘raf: 34]
Dan telah diriwayatkan oleh al-Imam at-Tirmidzi di dalam kitabnya (al-Jami') dengan sanad (jalan) yang shohih dari Abu 'Izzah Yasaar dari Nabi -صلى الله عليه وعلى آله وسلم-:
إِذَا أَرَاْدَ اللهُ قَبْضَ عَبْدٍ بِأَرْضٍ جَعَلَ اللهُ إِلَيْهَا حَاجَةَ
"Jika Allah berkeinginan mencabut nyawa seorang hamba di bumi (tertentu) niscaya Allah akan jadikan baginya keperluan padanya".
Hadits ini sering aku bacakan kepada saudara-saudaraku di perjalanan, karena bukan merupakan sesuatu yang aneh lagi bagi kami jika yang mengkhiyanati kami adalah musuh-musuh (da'wah), karena jika da'wah ini dihadapkan kapada ahlul-batil maka ahlul-batil itu akan berkhiyanat.
Dan mungkin Allah akan mewafatkanku di ranjang ini dan semenjak dahulu aku berharap semoga Allah mewafatkanku dengan syahadah dalam berda'wah. Dan segala puji hanya milik Allah semata atas apa yang Dia takdirkan, karena sungguh telah berkata sebagian para ulama bahwa: "Membantah ahlul-bid'ah mencapai derajat jihad di jalan Allah bahkan lebih utama dari padanya", maka aku mohon kepada Allah semoga mengkaruniakan kepadaku keikhlasan pada akhir hayatku ini.
Dan adapun yang berikutnya, maka aku wasiatkan kepada segenap kerabatku dengan kesabaran dan mengharap pahala (Allah), dan hendaknya mereka tahu bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka, dan bagi mereka apa yang telah Nabi -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- ajarkan kepada Umi Salamah untuk mengucapkan:
اللهم ابدلني زوجا خيرا من أبي سلمة
"Wahai Allah, gantikanlah kepadaku seorang suami yang lebih baik dari Abi Salamah".
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُور
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
[Ali ‘Imran: 185]
Dan Dia -سبحانه وتعالى- berkata:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,"
[An-Nisa’: 78]
Dan Dia -سبحانه وتعالى- berkata:
قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh".
[Ali ‘Imran: 154]
Dan Dia -سبحانه وتعالى- berkata:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُون
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [*]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya."
[*] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
[Al-A‘raf: 34]
Dan telah diriwayatkan oleh al-Imam at-Tirmidzi di dalam kitabnya (al-Jami') dengan sanad (jalan) yang shohih dari Abu 'Izzah Yasaar dari Nabi -صلى الله عليه وعلى آله وسلم-:
إِذَا أَرَاْدَ اللهُ قَبْضَ عَبْدٍ بِأَرْضٍ جَعَلَ اللهُ إِلَيْهَا حَاجَةَ
"Jika Allah berkeinginan mencabut nyawa seorang hamba di bumi (tertentu) niscaya Allah akan jadikan baginya keperluan padanya".
Hadits ini sering aku bacakan kepada saudara-saudaraku di perjalanan, karena bukan merupakan sesuatu yang aneh lagi bagi kami jika yang mengkhiyanati kami adalah musuh-musuh (da'wah), karena jika da'wah ini dihadapkan kapada ahlul-batil maka ahlul-batil itu akan berkhiyanat.
Dan mungkin Allah akan mewafatkanku di ranjang ini dan semenjak dahulu aku berharap semoga Allah mewafatkanku dengan syahadah dalam berda'wah. Dan segala puji hanya milik Allah semata atas apa yang Dia takdirkan, karena sungguh telah berkata sebagian para ulama bahwa: "Membantah ahlul-bid'ah mencapai derajat jihad di jalan Allah bahkan lebih utama dari padanya", maka aku mohon kepada Allah semoga mengkaruniakan kepadaku keikhlasan pada akhir hayatku ini.
Dan adapun yang berikutnya, maka aku wasiatkan kepada segenap kerabatku dengan kesabaran dan mengharap pahala (Allah), dan hendaknya mereka tahu bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka, dan bagi mereka apa yang telah Nabi -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- ajarkan kepada Umi Salamah untuk mengucapkan:
اللهم ابدلني زوجا خيرا من أبي سلمة
"Wahai Allah, gantikanlah kepadaku seorang suami yang lebih baik dari Abi Salamah".
Sebagaimana aku mewasiatkan pula kepada kerabat-kerabatku -semoga Allah tetap menjaga mereka dan memberikan taufik kebaikan kepada mereka- dengan saudara kita asy-Syaikh Ahmad al-Wushobi الشيخ أحمد الوصابي berupa kebaikan dan untuk tetap mempercayainya, serta aku wasiatkan pula dengan asy-Syaikh al-Fadhil Yahya bin Ali al-Hajuri الشيخ الفاضل يحيى بن علي الحجوري berupa kebaikan, agar mereka tidak rela dengan turunnya beliau dari kursi, sungguh beliau adalah seorang Penasihat yang Terpercaya - فهو ناصح أمين -.
Demikian pula dengan seluruh thullab penjaga keamanan الطلاب الحراس yang terhormat, serta seluruh thullab dari luar Yaman, yang mana mereka bersabar dalam keadaan yang memprihatinkan dengan sebab menuntut ilmu, maka berbuat baiklah kalian kepada mereka, Allah -تعالى- berkata:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu."
[Ali ‘Imran: 159]
Dan orang asing itu merasa tersakiti dengan kata-kata (yang kurang enak didengar), sedangkan mereka itu datang dari negeri mereka dalam keadaan hidup yang mapan, maka berlemah lembutlah dengan mereka.
Dan waspadailah kalian dengan (perkara yang bisa membuat) perselisihan, dan serahkan kepada asy-Syaikh Ahmad al-Wusohbi dan asy-Syaikh Yahya, demikian pula petugas keamanan yang berkaitan dengan pengusiran.
Dan aku wasiatkan kepada (saudara-saudaraku) dari kabilah "Wadi'ah" -semoga Allah memuliakan mereka dengan mentaati-Nya- agar mereka menjaga "Darul-Hadits دار الحديث" karena sesungguhnya yang demikian itu adalah sebagai kemulian bagi mereka dan sungguh mereka telah membela da'wah ini semenjak dulu, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan.
Dan aku wasiatkan kepada saudara-saudaraku karena Allah, Ahlus-Sunnah, agar bersegera kepada ilmu yang bermanfaat, jujur, ikhlas karena Allah, dan jika muncul di antara mereka problem maka yang sepantasnya diserahkan kepada ahlinya seperti: asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab الشيخ محمد بن عبدالوهاب, asy-Syaikh Abul Hasan al-Ma'ribi الشيخ أبي الحسن المأربي, asy-Syaikh Muhammad al-Imam الشيخ محمد الإمام, asy-Syaikh Abdul Aziz al-Buro'i الشيخ عبدالعزيز البرعي, asy-Syaikh Abdulloh bin Utsman الشيخ عبدالله بن عثمان, asy-Syaikh Yahya al-Hajuri الشيخ يحيى الحجوري, asy-Syaikh Abdurrohman al-Adani الشيخ عبدالرحمن العدني, serta aku sarankan mereka agar meminta arahan dari setiap problem yang mereka hadapi kepada asy-Syaikh yang mulia, pemberi peringatan lagi bijaksana, Muhammad ash-Shoumali الشيخ محمد الصوملي, karena sungguh aku pernah meminta suatu pengarahan maka beliau pun membimbingku dengan suatu pengarahan yang baik.
Dan aku mohon kepada segenap yang telah berlalu penyebutnnya demikian pula segenap Ahlus-Sunnah untuk memaafkanku, terkhususnya para penuntut ilmu yang berada di Dammaj, karena terkadang (dengan tidak disengaja) aku menyakiti orang-orang yang bersemangat di kalangan mereka, akan tetapi bukan berdasarkan hawa nafsu.
Maka ketahuilah -semoga Allah tetap menjaga kalian, sungguh aku keluar menuju Yaman (dalam keadaan) tidak memiliki sesuatu, maka dengan ini, mobil-mobil yang ada, sumur-sumur untuk kemaslahatan penuntut ilmu طلبة العلم di bawah pengawasan asy-Syaikh Ahmad al-Wushobi السيخ أحمد الوصابي dan asy-Syaikh Yahya al-Hajuri الشيخ يحيى الحجوري, dan ikhwan penjaga keamanan menjalankan perintah mereka jika mereka tidak berselisih.
Ini (wasiatku), dan aku mohon kepada Allah agar mengkokohkan kami dan kalian dengan perkataan yang kokoh di dunia dan di akhirat, dan kami juga kalian memohon perlindungan (kepada Allah) terhadap fitnah kehidupan dan fitnah kematian, sesungguhnya Dia (Allah) terhadap Mahaberkuasa atas segala sesuatu.
Muqbil bin Hadi al-Wadi'i مقبل بن هادي الوادعي
Saksi-saksi:
Abdullah bin Sholih al-Wadi'i عبدالله بن صالح بن أحمد الوادعي
Sholih bin Qoyyid al-Wadi'i صالح بن قايد الوادعي
Abu Hatim Abdullah bin 'Ali al-Fadhily أبوحاتم عبدالله بن علي الفاضلي
Tanggal:
20-Robi'ul awwal-1422
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu."
[Ali ‘Imran: 159]
Dan orang asing itu merasa tersakiti dengan kata-kata (yang kurang enak didengar), sedangkan mereka itu datang dari negeri mereka dalam keadaan hidup yang mapan, maka berlemah lembutlah dengan mereka.
Dan waspadailah kalian dengan (perkara yang bisa membuat) perselisihan, dan serahkan kepada asy-Syaikh Ahmad al-Wusohbi dan asy-Syaikh Yahya, demikian pula petugas keamanan yang berkaitan dengan pengusiran.
Dan aku wasiatkan kepada (saudara-saudaraku) dari kabilah "Wadi'ah" -semoga Allah memuliakan mereka dengan mentaati-Nya- agar mereka menjaga "Darul-Hadits دار الحديث" karena sesungguhnya yang demikian itu adalah sebagai kemulian bagi mereka dan sungguh mereka telah membela da'wah ini semenjak dulu, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan.
Dan aku wasiatkan kepada saudara-saudaraku karena Allah, Ahlus-Sunnah, agar bersegera kepada ilmu yang bermanfaat, jujur, ikhlas karena Allah, dan jika muncul di antara mereka problem maka yang sepantasnya diserahkan kepada ahlinya seperti: asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab الشيخ محمد بن عبدالوهاب, asy-Syaikh Abul Hasan al-Ma'ribi الشيخ أبي الحسن المأربي, asy-Syaikh Muhammad al-Imam الشيخ محمد الإمام, asy-Syaikh Abdul Aziz al-Buro'i الشيخ عبدالعزيز البرعي, asy-Syaikh Abdulloh bin Utsman الشيخ عبدالله بن عثمان, asy-Syaikh Yahya al-Hajuri الشيخ يحيى الحجوري, asy-Syaikh Abdurrohman al-Adani الشيخ عبدالرحمن العدني, serta aku sarankan mereka agar meminta arahan dari setiap problem yang mereka hadapi kepada asy-Syaikh yang mulia, pemberi peringatan lagi bijaksana, Muhammad ash-Shoumali الشيخ محمد الصوملي, karena sungguh aku pernah meminta suatu pengarahan maka beliau pun membimbingku dengan suatu pengarahan yang baik.
Dan aku mohon kepada segenap yang telah berlalu penyebutnnya demikian pula segenap Ahlus-Sunnah untuk memaafkanku, terkhususnya para penuntut ilmu yang berada di Dammaj, karena terkadang (dengan tidak disengaja) aku menyakiti orang-orang yang bersemangat di kalangan mereka, akan tetapi bukan berdasarkan hawa nafsu.
Maka ketahuilah -semoga Allah tetap menjaga kalian, sungguh aku keluar menuju Yaman (dalam keadaan) tidak memiliki sesuatu, maka dengan ini, mobil-mobil yang ada, sumur-sumur untuk kemaslahatan penuntut ilmu طلبة العلم di bawah pengawasan asy-Syaikh Ahmad al-Wushobi السيخ أحمد الوصابي dan asy-Syaikh Yahya al-Hajuri الشيخ يحيى الحجوري, dan ikhwan penjaga keamanan menjalankan perintah mereka jika mereka tidak berselisih.
Ini (wasiatku), dan aku mohon kepada Allah agar mengkokohkan kami dan kalian dengan perkataan yang kokoh di dunia dan di akhirat, dan kami juga kalian memohon perlindungan (kepada Allah) terhadap fitnah kehidupan dan fitnah kematian, sesungguhnya Dia (Allah) terhadap Mahaberkuasa atas segala sesuatu.
Muqbil bin Hadi al-Wadi'i مقبل بن هادي الوادعي
Saksi-saksi:
Abdullah bin Sholih al-Wadi'i عبدالله بن صالح بن أحمد الوادعي
Sholih bin Qoyyid al-Wadi'i صالح بن قايد الوادعي
Abu Hatim Abdullah bin 'Ali al-Fadhily أبوحاتم عبدالله بن علي الفاضلي
Tanggal:
20-Robi'ul awwal-1422
Penjelasan Syaikh Muhammad al-Imam tentang Wasiat Syaikh Muqbil yang berkenaan dengan Syaikh al-Hajuri
http://youtu.be/ZzE2spg1UCA
Sumber
وصية العلامة المحدث الشيخ مقبل بن هادي الوادعي
“Untaian Kata-kata Mutiara” disusun oleh Abu Turob Saif bin Hadhor al–Jaawy
Posting-posting Terkait
>>> Autobiografi al-Imam al-Mujaddid Muqbil bin Hadi al-Wadi`i –rahimahullahu- dengan Suaranya Sendiri
>>> Mengenang Perjalanan Dakwah Syaikh Muqbil al-Wadi'i, oleh Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashory
>>> Darul Hadits Dammaj Yaman
دار الحديث بدماج - حرسها الله -Sejarah Singkat-
>>> Mengenal Darul Hadits Dammaj Yaman دار الحديث بدماج - حرسها الله -Markiz Masyaikh & Penuntut Ilmu-
>>> Mengenal Syaikh Yahya bin Ali al-Hajuri
http://islam-itu-mulia.blogspot.com/2011/10/wasiat-al-allamah-al-muhaddits-muqbil.html