بسم الله الرحمن الرحيم
Banyak orang telah mendengar, khabar yang disebar di beberapa forum pendukung Ali bin Hasan al-Halabi -هداه الله- berupa pandangan tentang terjadinya pertemuan antara Syaikhuna (Yahya al-Hajuri, edt.) -حفظه الله- dengan al-Halabi, lalu dengan al-Ma'ribi (Abul Hasan al-Ma’ribi, edt.)!
Aku takjub dengan banyaknya kegembiraan ashabul hizbiyah jadidah terhadap khabar ini. Aku bahkan lebih takjub dengan hukum-hukum yang telah mereka bangun dengannya (berlandaskan pertemuan ini, edt.) dan dampak lanjutan di dalam diri mereka. Yang pada hakikatnya, mauqif/posisi mereka ini, sesungguhnya kembali meyakinkan bahwa mereka berjalan di atas manhaj (Ali bin Hasan) al-Halabi dan Abul Hasan (al-Ma’ribi) dalam hal pengambilan khabar dan membangun hukum-hukum dengannya. Di mana mereka dengan cepat mengambil khabar yang mendukung penyimpangan mereka, untuk menghantam lawan mereka, bahkan bila itu diambil dari hizbiyun dan orang-orang majhul, yang hal ini menyelisihi ushul/pokok Ahlus Sunnah dalam pengambilan khabar dan (menyelisihi) dalil-dalil dari al-Kitab dan as-Sunnah dan manhaj Shahabat -رضي الله عنهم- dan para Imam dalam agama yang mengikuti mereka dengan baik, ini manhaj murni yang wajib berhenti -dalam membantah- (mengambil) khabar dari orang-orang fasiq dan tahazub, Allah ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS al-Hujarat: 6)
Allah -عز وجل- memerintahkan untuk ber-tatsabut (memeriksa dengan teliti) dalam pengambilan khabar orang-orang fasiq dan apa yang ditambahinya -khabar dari orang-orang majhul dan semisalnya- yang kebanyakan di dalamnya tidak ada ketelitian dan kejujuran. Dan Allah -تعالى- mendorong (ber-tatsabut) melalui dalil ucapan -maksudku penyelisihan yang dipahami- dalam pengambilan khabar orang-orang yang tsaqat/dipercaya dan hukum yang dibangun dengannya dan pengabaian keharusan ber-tatsabut di dalamnya. Dan al-Halabi, al-Ma'ribi dan orang-orang yang bersama mereka berdua menurut ashabul hizbiyah jadidah adalah pendusta, fasiqah, hizbiyun... Meskipun demikian tiada kerendahan dan keganjilan (bagi ashabul hizbiyah jadidah) dalam penyebaran khabar dari mereka dan membangun hukum dengannya. Dan bagaimana mereka membangun hukum-hukum berdasarkan penukilan orang-orang majhul dari Alu Barmaki dan selain mereka, yang tidak diketahui apakah mereka dari Yahudi, Rafidhah, Bathiniyah dan selain mereka, dari golongan setan jin dan manusia.
Aku takjub dengan banyaknya kegembiraan ashabul hizbiyah jadidah terhadap khabar ini. Aku bahkan lebih takjub dengan hukum-hukum yang telah mereka bangun dengannya (berlandaskan pertemuan ini, edt.) dan dampak lanjutan di dalam diri mereka. Yang pada hakikatnya, mauqif/posisi mereka ini, sesungguhnya kembali meyakinkan bahwa mereka berjalan di atas manhaj (Ali bin Hasan) al-Halabi dan Abul Hasan (al-Ma’ribi) dalam hal pengambilan khabar dan membangun hukum-hukum dengannya. Di mana mereka dengan cepat mengambil khabar yang mendukung penyimpangan mereka, untuk menghantam lawan mereka, bahkan bila itu diambil dari hizbiyun dan orang-orang majhul, yang hal ini menyelisihi ushul/pokok Ahlus Sunnah dalam pengambilan khabar dan (menyelisihi) dalil-dalil dari al-Kitab dan as-Sunnah dan manhaj Shahabat -رضي الله عنهم- dan para Imam dalam agama yang mengikuti mereka dengan baik, ini manhaj murni yang wajib berhenti -dalam membantah- (mengambil) khabar dari orang-orang fasiq dan tahazub, Allah ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS al-Hujarat: 6)
Allah -عز وجل- memerintahkan untuk ber-tatsabut (memeriksa dengan teliti) dalam pengambilan khabar orang-orang fasiq dan apa yang ditambahinya -khabar dari orang-orang majhul dan semisalnya- yang kebanyakan di dalamnya tidak ada ketelitian dan kejujuran. Dan Allah -تعالى- mendorong (ber-tatsabut) melalui dalil ucapan -maksudku penyelisihan yang dipahami- dalam pengambilan khabar orang-orang yang tsaqat/dipercaya dan hukum yang dibangun dengannya dan pengabaian keharusan ber-tatsabut di dalamnya. Dan al-Halabi, al-Ma'ribi dan orang-orang yang bersama mereka berdua menurut ashabul hizbiyah jadidah adalah pendusta, fasiqah, hizbiyun... Meskipun demikian tiada kerendahan dan keganjilan (bagi ashabul hizbiyah jadidah) dalam penyebaran khabar dari mereka dan membangun hukum dengannya. Dan bagaimana mereka membangun hukum-hukum berdasarkan penukilan orang-orang majhul dari Alu Barmaki dan selain mereka, yang tidak diketahui apakah mereka dari Yahudi, Rafidhah, Bathiniyah dan selain mereka, dari golongan setan jin dan manusia.
Lalu apa yang digambarkan sebagai 'pertemuan', sesungguhnya terjadi dengan tiba-tiba, tanpa perjanjian atau pengaturan sebelumnya, meskipun demikian dalam pertemuan ini Syaikhuna menyampaikan nasihat kepada al-Halabi. Bahkan al-Halabi sendiri mengakui hal ini di mana ia menulis catatan tentang khabar yang tersebar ini dan terkejut dengan berlebihannya para sahabatnya dalam penyambutan khabar ini -yang kemudian digunakan oleh ashabul hizbiyah jadidah dan bergembira dengannya dan membangun hukum-hukum dengannya! Dan apa yang dia (al-Halabi) -هداه الله- katakan:
Aku terkejut dengan penyambutan yang luar biasa ini perihal pertemuan bersama al-Akh asy-Syaikh al-Hajuri -وفقه الله-. Di sini aku memberi catatan: yang pertama, bahwa pertemuan itu sangat singkat, dan tidak diatur bersama beliau sebelumnya, meskipun demikian berlangsung dengan baik... . Akhir penukilan.
Dinukil sebagian dari mereka yang memposting di forum itu menegaskan bahwa al-Halabi mendatangi tiba-tiba Syaikhuna dengan memberi salam kepadanya dan ber-ta'ziyah, dan bahwa Syaikhuna memberikan kepada al-Halabi nasihat yang bermanfaat baginya. Dan aku bila menukil kalam al-Halabi di sini bukan bagiku untuk bersandar padanya, karena telah diketahui penyimpangannya dalam ucapan dan amalannya, akan tetapi sebagai keharusan bagi orang-orang yang bergembira dengan pertemuan itu bahkan sebelum mereka tahu apa yang terjadi di dalamnya. Dan telah diketahui dan tersebar luas tentang tahdzir (peringatan) Syaikhuna dari al-Ma'ribi dan al-Halabi. Adapun perkataan Syaikhuna al-Allamah Yahya bin Ali al-Hajuri -حفظه الله- perihal al-Halabi: ''Ali al-Halabi mumayyi' (lembek)! Mumayyi' ya ikhwan, da'wahnya da'wah tamyyi', lebih parah daripada da'wah orang-orang tamyi'-nya di sisi kami di Yaman! Mereka di sisi kami merasa malu ikut pemilu dan lain-lain (yang al-Halabi berda'wah kepadanya, edt.), mereka merasa malu menyeru kepada pemilu dan lain-lain, tetapi tidak bagi dia, karena da'wahnya da'wah tamyyi'..." (Bantahan selengkapnya ada di sini.) Juga Syaikhuna -حفظه الله- memberi pendahuluan di dalam kitabku "Misbah azh-Zhalam" yang menerangkan bantahan terhadap manhaj al-Halabi, al-Ma'ribi dan yang semisalnya sebagai tokoh fikrah orang-orang tamyyi', yang Muhammad ar-Raimi -al-Imam- mengikuti fikrah mereka.
Adapun yang diketahui baik dari jauh maupun dekat tentang Syaikh Yahya -حفظه الله- beliau orang yang kuat dalam (membela) kebenaran, anti al-mudahanah (mengambil muka), memberi nasihat kepada yang wajib dinasihati, baik dari orang-orang menyetujui maupun yang menyelisihinya. Aku ingat -demikian juga ikhwanana di Dammaj- ketika mengunjungi Syaikhuna di Darul Hadits Dammaj, sekelompok Doktor lulusan Saudi Arabia, di antaranya (Muhammad) al-Arifi, Syaikhuna menerima mereka di ruangan bagi tamu yang terbuat dari lempung/tanah. Lalu sebagian mereka mulai berbicara dan memperkenalkan diri kepada Syaikh, dan saat tiba kepada al-Arifi, Syaikh berkata: "Ini al-Arifi dai kepada persatuan! (هذا العريفي داعية اجتماعي!)" Lalu Syaikh membahas perkataannya (persatuan!) dan berkata kepada al-Arifi: "Kamu yang mereka berkata bahwa kamu adalah Quthbi!" Dan beliau -حفظه الله- menasihati mereka dengan yang bermanfaat untuk mereka kemudian mereka bersegera meninggalkan tempat. Dan saat al-Jizani dan al-Fauzan (bukan Syaikh Shalih al-Fauzan) datang ke Dammaj untuk menemui al-Adeni al-Hizbi, akhuna Ghazi berkata kepada mereka, "Insya Allah kalian shalat bersama kami lalu bermajelis bersama Syaikh Yahya, beliau adalah Syaikh ad-Dar." Timbul ketakutan pada mereka dan bersegera pergi setelah mereka shalat! Demikianlah ini tidak ada alasan kecuali bahwa mereka mengenal kekokohan Syaikh di atas Sunnah, beliau bukan shahib al-mudahanah (para penjilat/pencari muka), menurut yang kami tahu, dan Allah Maha Membuat Perhitungan.
Dan kalau ashabul hizbiyah jadidah adalah penasihat yang jujur, mereka akan menggunakan bagian timbangan ini -berupa tuduhan kontradiksi dan pembid'ahan- yang berkaitan dengan Syaikh Rabi' -هداه الله- :
1. Saat beliau (Syaikh Rabi') menerima Salim ath-Thawil -أصلحه الله- at-Turatsi di rumahnya dengan perjanjian dan pengaturan.
2. Saat beliau menerima (Falah Ismail) Mundakar di rumahnya, dia seorang pencela beliau, dan pembela (Ibrahim) ar-Ruhaili, al-Halabi dan selain mereka dari orang-orang mumayyi'.
3. Saat beliau menerima Muhammad Abdul Wahab al-Wushabi di rumahnya, sementara dia seorang yang berkata Syaikh Rabi', dan dua Syaikh: (Yahya) an-Najmi dan Zaid al-Madkhali, mereka semua adalah mata-mata.
4. Saat beliau menerima Muhammad al-Imam di rumahnya, sementara beliau secara tegas berkata tentang dia, "Dia bersesuaian dengan ushul al-Halabi."
Maka kami menunggu untuk mendengar udzur/alasan mereka, kemungkinan-kemungkinan mereka dan banyaknya peraturan mereka!
Allah -عز وجل- berfirman:
اعدلوا هو أقرب للتقوى
Berlaku adilah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada taqwa.
(QS al-Maidah: 8)
Ditulis oleh Abu Hatim Yusuf bin al-'Ied al-Jazairi pada malam Ahad tanggal 223 Rabi'ul Akhir 1435H.
Sumber dari aloloom.net.
Posting-posting Terkait
>>> Bermajelis bersama Ahlul Bid'ah untuk Menasihati?
>>> Hakikat Muhammad bin Hadi azh-Zhalim al-Muqallid
>>> [Dammaj Crisis] Update Berita Blokade Dammaj 1434H
>>> Syaikh Yahya al-Hajuri: تنبيهات على ما ذكرته بعض الصحف من دخولي المملكة حرسها الله من تقوّلات وتحليلات
>>> [Dammaj Crisis] Hijrah dari Sha'dah ke Hudaidah
>>> Fitnah Keji Situs FItnah
>>> Penjelasan atas Pertemuan Syaikh Yahya dengan al-Halabi & al-Ma'ribi
>>> Bara`ah al-Imam Muqbil al-Wadi'i dari Fitnah Juhaiman
>>> [Dammaj Crisis] Fatwa Syaikh Luhaidan untuk Menolong Dammaj 1-1-1435H
>>> [Dammaj Crisis] Seruan Syaikh 'Abdul Muhsin al-'Abbad untuk Menolong Dammaj dan Berjihad Melawan Hutsiyun
>>> [Dammaj Crisis] Seruan Syaikh 'Abdul Muhsin al-'Abbad untuk Berjihad Melawan Hutsiyin Rafidhi di Dammaj
>>> VIDEO: [Dammaj Crisis] Seruan Berjihad Melawan Syi'ah (Rafidhah) di Dammaj - Syaikh Yahya al-Hajuri
>>> VIDEO: [Dammaj Crisis] Seruan kepada Seluruh Ahlus Sunnah untuk Menolong Saudara-saudara Kita di Dammaj - Syaikh Rabi al-Madkhali
>>> [Dammaj Crisis] Seruan kepada Seluruh Ahlus Sunnah untuk Menolong Saudara-saudara Kita di Dammaj - Syaikh Rabi al-Madkhali
http://islam-itu-mulia.blogspot.com/2014/02/penjelasan-atas-pertemuan-syaikh-yahya.html
Aku terkejut dengan penyambutan yang luar biasa ini perihal pertemuan bersama al-Akh asy-Syaikh al-Hajuri -وفقه الله-. Di sini aku memberi catatan: yang pertama, bahwa pertemuan itu sangat singkat, dan tidak diatur bersama beliau sebelumnya, meskipun demikian berlangsung dengan baik... . Akhir penukilan.
Dinukil sebagian dari mereka yang memposting di forum itu menegaskan bahwa al-Halabi mendatangi tiba-tiba Syaikhuna dengan memberi salam kepadanya dan ber-ta'ziyah, dan bahwa Syaikhuna memberikan kepada al-Halabi nasihat yang bermanfaat baginya. Dan aku bila menukil kalam al-Halabi di sini bukan bagiku untuk bersandar padanya, karena telah diketahui penyimpangannya dalam ucapan dan amalannya, akan tetapi sebagai keharusan bagi orang-orang yang bergembira dengan pertemuan itu bahkan sebelum mereka tahu apa yang terjadi di dalamnya. Dan telah diketahui dan tersebar luas tentang tahdzir (peringatan) Syaikhuna dari al-Ma'ribi dan al-Halabi. Adapun perkataan Syaikhuna al-Allamah Yahya bin Ali al-Hajuri -حفظه الله- perihal al-Halabi: ''Ali al-Halabi mumayyi' (lembek)! Mumayyi' ya ikhwan, da'wahnya da'wah tamyyi', lebih parah daripada da'wah orang-orang tamyi'-nya di sisi kami di Yaman! Mereka di sisi kami merasa malu ikut pemilu dan lain-lain (yang al-Halabi berda'wah kepadanya, edt.), mereka merasa malu menyeru kepada pemilu dan lain-lain, tetapi tidak bagi dia, karena da'wahnya da'wah tamyyi'..." (Bantahan selengkapnya ada di sini.) Juga Syaikhuna -حفظه الله- memberi pendahuluan di dalam kitabku "Misbah azh-Zhalam" yang menerangkan bantahan terhadap manhaj al-Halabi, al-Ma'ribi dan yang semisalnya sebagai tokoh fikrah orang-orang tamyyi', yang Muhammad ar-Raimi -al-Imam- mengikuti fikrah mereka.
Adapun yang diketahui baik dari jauh maupun dekat tentang Syaikh Yahya -حفظه الله- beliau orang yang kuat dalam (membela) kebenaran, anti al-mudahanah (mengambil muka), memberi nasihat kepada yang wajib dinasihati, baik dari orang-orang menyetujui maupun yang menyelisihinya. Aku ingat -demikian juga ikhwanana di Dammaj- ketika mengunjungi Syaikhuna di Darul Hadits Dammaj, sekelompok Doktor lulusan Saudi Arabia, di antaranya (Muhammad) al-Arifi, Syaikhuna menerima mereka di ruangan bagi tamu yang terbuat dari lempung/tanah. Lalu sebagian mereka mulai berbicara dan memperkenalkan diri kepada Syaikh, dan saat tiba kepada al-Arifi, Syaikh berkata: "Ini al-Arifi dai kepada persatuan! (هذا العريفي داعية اجتماعي!)" Lalu Syaikh membahas perkataannya (persatuan!) dan berkata kepada al-Arifi: "Kamu yang mereka berkata bahwa kamu adalah Quthbi!" Dan beliau -حفظه الله- menasihati mereka dengan yang bermanfaat untuk mereka kemudian mereka bersegera meninggalkan tempat. Dan saat al-Jizani dan al-Fauzan (bukan Syaikh Shalih al-Fauzan) datang ke Dammaj untuk menemui al-Adeni al-Hizbi, akhuna Ghazi berkata kepada mereka, "Insya Allah kalian shalat bersama kami lalu bermajelis bersama Syaikh Yahya, beliau adalah Syaikh ad-Dar." Timbul ketakutan pada mereka dan bersegera pergi setelah mereka shalat! Demikianlah ini tidak ada alasan kecuali bahwa mereka mengenal kekokohan Syaikh di atas Sunnah, beliau bukan shahib al-mudahanah (para penjilat/pencari muka), menurut yang kami tahu, dan Allah Maha Membuat Perhitungan.
Dan kalau ashabul hizbiyah jadidah adalah penasihat yang jujur, mereka akan menggunakan bagian timbangan ini -berupa tuduhan kontradiksi dan pembid'ahan- yang berkaitan dengan Syaikh Rabi' -هداه الله- :
1. Saat beliau (Syaikh Rabi') menerima Salim ath-Thawil -أصلحه الله- at-Turatsi di rumahnya dengan perjanjian dan pengaturan.
2. Saat beliau menerima (Falah Ismail) Mundakar di rumahnya, dia seorang pencela beliau, dan pembela (Ibrahim) ar-Ruhaili, al-Halabi dan selain mereka dari orang-orang mumayyi'.
3. Saat beliau menerima Muhammad Abdul Wahab al-Wushabi di rumahnya, sementara dia seorang yang berkata Syaikh Rabi', dan dua Syaikh: (Yahya) an-Najmi dan Zaid al-Madkhali, mereka semua adalah mata-mata.
4. Saat beliau menerima Muhammad al-Imam di rumahnya, sementara beliau secara tegas berkata tentang dia, "Dia bersesuaian dengan ushul al-Halabi."
Maka kami menunggu untuk mendengar udzur/alasan mereka, kemungkinan-kemungkinan mereka dan banyaknya peraturan mereka!
Allah -عز وجل- berfirman:
اعدلوا هو أقرب للتقوى
Berlaku adilah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada taqwa.
(QS al-Maidah: 8)
Ditulis oleh Abu Hatim Yusuf bin al-'Ied al-Jazairi pada malam Ahad tanggal 2
Sumber dari aloloom.net.
Posting-posting Terkait
>>> Bermajelis bersama Ahlul Bid'ah untuk Menasihati?
>>> Hakikat Muhammad bin Hadi azh-Zhalim al-Muqallid
>>> [Dammaj Crisis] Update Berita Blokade Dammaj 1434H
>>> Syaikh Yahya al-Hajuri: تنبيهات على ما ذكرته بعض الصحف من دخولي المملكة حرسها الله من تقوّلات وتحليلات
>>> [Dammaj Crisis] Hijrah dari Sha'dah ke Hudaidah
>>> Fitnah Keji Situs FItnah
>>> Penjelasan atas Pertemuan Syaikh Yahya dengan al-Halabi & al-Ma'ribi
>>> Bara`ah al-Imam Muqbil al-Wadi'i dari Fitnah Juhaiman
>>> [Dammaj Crisis] Fatwa Syaikh Luhaidan untuk Menolong Dammaj 1-1-1435H
>>> [Dammaj Crisis] Seruan Syaikh 'Abdul Muhsin al-'Abbad untuk Menolong Dammaj dan Berjihad Melawan Hutsiyun
>>> [Dammaj Crisis] Seruan Syaikh 'Abdul Muhsin al-'Abbad untuk Berjihad Melawan Hutsiyin Rafidhi di Dammaj
>>> VIDEO: [Dammaj Crisis] Seruan Berjihad Melawan Syi'ah (Rafidhah) di Dammaj - Syaikh Yahya al-Hajuri
>>> VIDEO: [Dammaj Crisis] Seruan kepada Seluruh Ahlus Sunnah untuk Menolong Saudara-saudara Kita di Dammaj - Syaikh Rabi al-Madkhali
>>> [Dammaj Crisis] Seruan kepada Seluruh Ahlus Sunnah untuk Menolong Saudara-saudara Kita di Dammaj - Syaikh Rabi al-Madkhali
http://islam-itu-mulia.blogspot.com/2014/02/penjelasan-atas-pertemuan-syaikh-yahya.html