Syaikh al-Utsaimin - Hukum Haramnya Memberi Ucapan Selamat Natal (dan Ucapan Selamat Serupa Lainnya pada Hari Raya Keagamaan Non-Muslim)

بسم الله الرحمن الرحيم
التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق

"Memberi Ucapan Selamat atas Hari Raya Keagamaan Orang-orang Kafir maka (Hukumnya) Haram Menurut Kesepakatan (Para Ulama)"
(Seperti “Selamat Hari Natal”, “Selamat Hari Raya Nyepi”, “Selamat Hari Raya Waisak”, “Selamat Hari Raya Imlek” dll.)

Allamah al-Faqih az-Zaman
Asy-Syaikh Abu Abdillah
Muhammad bin Shalih al-Utsamin
-rahimahullahu-
w. 1421H/2001M

Berkata Syaikh –rahimahullahu-:
… Berkata Ibnul Qayyim –rahimahullahu- (691H-751H) di kitab أحكام أهل الذمة :
وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق
Dan adapun mengucapkan selamat atas hari raya keagamaan orang-orang kafir maka (hukumnya) haram menurut kesepakatan (para ulama).

Seperti memberi ucapan selamat atas hari raya mereka dan puasa mereka dengan memberi ucapan: ‘Hari raya yang diberkahi untukmu’ atau memberi ucapan selamat atas hari raya ini atau semisalnya, maka dalam hal ini Ibnul Qayyim berkata bahwa ucapan ini bisa saja selamat dari kekufuran akan tetapi ini adalah termasuk perkara yang diharamkan. Karena kedudukannya serupa dengan memberikan ucapan selamat atas sujudnya mereka kepada salib. Bahkan perkara itu (memberi ucapan selamat atas kekufuran mereka) lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai daripada memberi ucapan selamat atas mereka yang meminum khamr, membunuh jiwa, melakukan tindakan asusila yang diharamkan dan semisalnya.
Dan Ibnul Qayyim berkata bahwa banyak di antara manusia yang tidak menghormati agamanya yang terjerumus dalam perkara itu, mereka tidak menyadari kejelekan dari apa yang dilakukannya.
Maka barangsiapa yang memberi ucapan selamat atas seorang hamba yang melakukan kemaksiatan, kebid’ah dan kekufuran, maka sungguh dia akan menghadapi kebencian dan kemurkaan Allah.
Akhir ucapan beliau –rahimahullahu-.


قال بن القيم رحمه الله في كتابه أحكام أهل الذمة قال وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق مثل أن نهنئهم بأعيادهم وصومهم فيقول عيد مبارك عليك أو تهنأ بهذا العيد ونحوه فهذا يقول ابن القيم فهذا إن سلم قائله من الكفر فهو من الحرمات وهو بمنزلة أن يهنئه بسجوده للصليب بل ذلك اعظم إثما عند الله واشد مقتاً من التهنئة بشرب الخمر وقتل النفس وارتكاب يعني انتهاك الفرج المحرم ونحوه قال وكثير يقوله ابن القيم وكثير ممن لا قدر للدين عندهم يقع في ذلك ولا يدرى قبح ما فعل فمن هنأ عبداً بمعصية أو بدعه أو كفر فقد تعرض لمقت الله وسخطه انتهي كلامه رحمه الله."

Sumber

Simak penjelasan lengkap beserta dalil-dalinya di sini www.ibnothaimeen.com

Video Lainnya



http://youtu.be/jDdbwJea1Z0
>>> Syaikh Bin Baaz - Larangan Ikut Berpartisipasi dalam Perayaan Natal dan Tahun Baru (Juga Perayaan-perayaan Orang Kafir Lainnya)



http://youtu.be/44i4LpCzD2U
>>> Syaikh Muqbil - Maulidan termasuk Bid'ah



http://youtu.be/4noBEL771ao
>>> Syaikh Bin Baaz - Larangan untuk Mengadakan Maulidan

Posting-posting Terkait

>>> Syaikh al-Utsaimin - Hukum Haramnya Memberi Ucapan Selamat Natal (dan Ucapan Selamat Serupa Lainnya pada Hari Raya Keagamaan Non-Muslim)
>>> Syaikh Bin Baaz - Larangan Ikut Berpartisipasi dalam Perayaan Natal dan Tahun Baru (Juga Perayaan-perayaan Orang Kafir Lainnya)
>>> Larangan untuk Merayakan Hari Raya Orang Kafir dan Perayaan yang Tidak Dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seperti Perayaan Tahun Baru Hijriah dan Masehi, Hari atau Malam Nisfu Sya’ban, Maulid Nabi, Hari Ulang Tahun dll.

http://islam-itu-mulia.blogspot.com/2014/12/syaikh-al-utsaimin-hukum-haramnya.html